Apa itu Profesi Pengisi Suara
Maraknya konten digital membuat para kreator berekspresi dengan keahlian baru, diantaranya sebagai pengisi suara. Memang saingannya lumayan kompetitif yaitu suara yang dihasilkan dari AI, tapi untuk rasa dan dinamika emosi saat penyampaian tetap saja suara manusia asli sebagai juaranya.
Pengisi suara adalah seseorang yang membawakan sebuah narasi baik itu berupa iklan, berita, atau pun informasi.
Apakah seorang Pengisi suara harus punya keahlian tertentu? tentu saja. Seorang pengisi suara harus memiliki beberapa skill ini dengan mumpuni agar tugasnya bisa berjalan baik dan sempurna.
đź‘„Berikut beberapa Skill yang harus dimiliki seorang Pengisi Suara :
1. Memiliki Artikulasi yang jelas
Seorang Pengisi suara harus melatih diri terus menerus sebelum mengerjakan tugasnya di Studio rekaman. Artikulasi yang jelas saat pengucapan kalimat sangat dibutuhkan, terutama untuk Pengisi Suara yang mendapatkan Job sebagai Announcer. Informasi yang disampaikan harus clear di telinga pendengar.
Cara latihannya : Lakukanlah pemanasan atau olahraga mulut setiap hari agar rongga mulut, bibir, gigi dan semua elemennya bisa lentur saat mengucapkan huruf vokal yaitu A I U E O. Selain itu latihan juga membaca naskah panjang atau naskah pendek. Naskah panjang bisa dilakukan dengan membaca koran, majalah, atau buku cerita (Novel/Dongeng). Sedangkan untuk naskah pendek bisa latihan dengan membaca papan iklan seperti billboard yang ada di jalan raya, atau spanduk-spanduk yang ada di sekitarmu.
2. Mampu menciptakan Intonasi yang menarik.
Pengisi suara dituntut bisa membuat narasi atau naskah yang disampaikan jadi lebih menarik, tidak hanya dibaca seperti biasa saja, harus ada ragam nada bicara saat mempresentasikannya. Ini yang membedakan antara Pengisi suara yang sudah profesional dan pemula, karena keahlian ini biasanya hanya dimiliki mereka yang sudah memiliki jam terbang di industrinya.
Cara latihannya : Bisa dengan sering-seringlah latihan bernyanyi karena pada saat kita menyanyi ada tangga nada yang harus kita ikuti dengan seksama, kadang bertemu nada rendah, kadang tinggi bahkan bisa juga bertemu nada datar saja. Kalau kita sudah mengetahui tangga nada biasanya akan mudah untuk memainkan sebuah intonasi dengan menarik. Pada saat membaca kita juga tau kapan harus jeda pabila melihat tanda baca koma, dan kapan bacaan kita harus berhenti jika bertemu tanda baca titik.
3. Tempo saat membaca naskah harus diperhatikan.
Bagi Pengisi suara pemula biasanya kurang memperhatikan elemen yang satu ini, mereka lebih fokus pada intonasi dan artikulasi saja setelah menguasai kedua hal tersebut, padahal tempo saat membaca narasi juga diperlukan untuk memberi rasa pada kalimat yang disampaikan. Ada beberapa narasi yang dibacakan dengan kecepatan agak cepat karena atmosfer pada alur tulisan ingin disampaikan dengan misterius atau dibangun dengan suasana diburu atau tegang. begitu pun narasi yang dibacakan dengan nada agak lambat, karena ingin mengirimkan vibes romansa atau pesan penting dalam sebuah cerita yang dibacakan.
Cara latihannya : Carilah puisi romantis, surat yang ditulis orangtua untuk anaknya, atau buku diary pribadi. Ketika kita membacanya tentu harus diiringi rasa pada kata yang disampaikan, dominasi tempo bacanya biasanya agak lamban dan memberikan tekanan pada kata-kata yang dinilai memiliki makna penting agar pesan tersampaikan ke pendengar.
4. Power Suara yang kuat
Seorang Pengisi suara harus memiliki kekuatan pada timbre suara, mau itu bersuara tebal atau pun tipis, dalam industri suara tidak mengenal suara yang jelek semuanya berpotensi menjadi cuan selama dilatih dengan baik sehingga mampu berkompetisi dengan sejawat ketika ada casting atau pitchingan. Power suara yang kuat dilatih dengan diafragma atau suara yang di produksi melalui perut, selanjutnya pernapasan melalui dada, baru yang terakhir dari tenggorokan. Saya hanya menyarankan teman-teman melatih kekuatan suara melalui diafragma, melalui tekhnik ini pengisi suara bisa mendapatkan power yang everlasting atau bertahan lebih lama.
Cara latihannya : Latihan vocalizing seperti penyanyi, latihan pernapasan melalui perut. Di mulai dengan tarik napas perlahan lalu simpan di perut 5 detik kemudian hembuskan melalui rongga mulut perlahan sampai habis ulangi beberapa kali sampai di rasa pada saat mengeluarkan napas durasinya lebih lama dari yang awal-awal. Kemudian lepaskan suara dengan berucap "hah!" dengan kencang dan hentakan halus, untuk cara ini lebih baik dilakukan di alam terbuka atau ruangan yang kosong, sehingga resonansinya bisa terkirim balik ke telinga kita untuk di koreksi atau perbaiki.
4 ini dulu sebagai bekal teman-teman latihan dengan semangat agar bisa menguasai skill seorang pengisi suara. next hanna bakal kasih tips lainnya yang bermanfaat buat kalian, terima kasih.
Komentar