IK CERTIFIED

Shooting Short Movie S4 yang gagal 😁
Gegara Kevin malu diliatin orang

Saya sering membuat tulisan dari hasil analisa interaksiku dengan berbagai orang, mendapatkan Pelajaran dan hikmah yang luar biasa setelah mengenal mereka. Ini tidak sekadar rasa, tapi sebuah pemikiran agar menemukan sebuah jawaban.

Irwan Kusuma, pria yang kukenal Juni 2023 lalu pada saat kami satu kelas voice actor dengan misi yang berbeda, kalo saya memang bertujuan untuk mencari cuan/penghasilan. Sedangkan beliau hanya ingin tau ilmunya karena bestie-bestienya menggeluti dunia voice acting.

10 pertemuan, kami belajar bareng bersama 11 teman lainnya, ia memang terlihat beda, jenius dan selalu memiliki ide brilian walaupun tampangnya bertolak belakang alias gak cakep hihi… maapin ya wan, tapi tetep keren kok, berusaha keren kayanya (bikin kezel gak sih wkwkwk).

Setelah 1 tahun berteman saya baru tau ternyata kami cuma beda 5 bulan, saya lahir lebih dulu. Pantas saja gak ada gap diantara kami kalau becanda (tuanya sama wkwkwkw).

Selesai kursus kami menjalani kesibukan masing-masing, Irwan sibuk dengan jabatan yang di emban sebagai ketua komunitas dan bekerja sebagai content creator, sedangkan saya sibuk mendalami ilmu agama islam mencari jalan agar bisa berkarya dan mencuan sebagai voice actor serta berjuang tiada henti menemukan jodoh yang sudah ditakdirkan ALLAH di muka bumi ini.

Suatu ketika saya lihat beliau membuat konten di Instagram tentang “keluhan”, awalnya biasa aja, “ah paling cuma konten”, tapi di postingan kedua, entah mengapa tiba-tiba batinku ngerasa agak aneh, seperti ada kontak batin atau imajinasi yang berlebihan waktu itu.

Dengan bismillah akhirnya DM beliau untuk menanyakan apakah dia baik-baik saja, lalu dijawab “ok 101 %”. Pria memang begitu ya gak kaya cewe gampang bercerita kalo udah akrab, mgkn saya bukan teman akrab baginya jadi ya biasa aja. Setelah tau baik-baik saja saya melanjutkan aktivitas seperti biasa.

Beberapa waktu berlalu, ada satu moment komunikasi yang membuat saya mendapatkan insight baru dalam hidup darinya, ketika beliau mengeluarkan kalimat di sela perbincangan kami via whatsapp.

“Yang terlihat tidak seperti yang dipikirkan” dan kalimat berikutnya yang ini “Hanya berusaha menjalankan apa yang telah ditetapkan ALLAH”

2 kalimat ini mengandung makna  yang dalam tentang kepasrahan, keikhlasan dan kerelaan atau ridhonya seseorang terhadap Qodarulloh, ilmu saya belum sampai sana, pikirku.

Kalimat pertama “Yang terlihat tidak seperti yang dipikirkan” mengajarkan saya bahwa jangan gampang menilai seseorang jika kita tidak tau keadaan yang sebenarnya. Kita tidak tau bagaimana ia berjuang untuk tidak sekadar terlihat baik di depan orang tapi memang beneran baik sungguhan bukan pura-pura. Kita juga ga tau bagaimana perasaan orang itu jika di judge dengan pernyataan yang tidak sesuai dengan kenyataan.

Kalimat kedua “Hanya berusaha menjalankan apa yang telah ditetapkan ALLAH” ini maknanya dalam banget, seolah ingin menyampaikan bahwa yang terjadi saat ini bukan yang diinginkan apalagi yang diharapkan, tapi qodarulloh harus dijalankan sengan sebaik-baiknya.

Disinilah saya melihat orang baik yang sesungguhnya, irwan yang kukenal pertama kali dengan irwan 2025 berubah drastis dari yang tukang becanda ga karu-karuan sekarang jadi sosok yang amat serius, kalaupun becanda cuma intermezo aja.

Jadi terbayang seperti apa ujian hidupnya sampai bisa melontarkan kalimat itu. Memang benar kata pepatah semakin sering kita berhasil melewati ujian hidup maka semakin bijak kita menyikapinya dengan baik.

Sosok pria yang baik, memberi sebelum diminta, berusaha membahagiakan banyak orang, dan pernah bilang “manfaatkan gue” jika mau berkarya dengan fasilitas perlengkapan yang dia punya. "kita hidup di dunia ini kan supaya bermanfaat buat oranglain" katanya melanjutkan.

Sampai saya tulis cerita ini, Irwan belum menikah meski sepertinya ia sedang mencari sosok pendamping yang bisa sejalan dengan karir dan pemikiran hidupnya. Tentang cinta, hampir gak pernah dibahas, karena selama kami berteman pun belum terlihat siapa sosok Wanita yang benar-benar ia taksir dan akan dijadikan istri untuk berjuang bersamanya.

Sebagai Wanita melihat karakter beliau, satu kata menggambarkan dirinya “Penerimaan”. Wanita yang cocok dengannya adalah Wanita yang bisa mengimbangi dan menerima semua pemikirannya dan arahannya.

Irwan tipical yang harus ikut apa kata dia, meski di beberapa kesempatan ia menggunakan kata “terserah” agar suasana damai, walaupun sebenarnya ia tau keputusan terbaik untuk semua. 

Segitu dulu ceritanya dengan bapak yang super multitalenta ini, belum ketemu lagi soalnya, anak-anak satu angkatan juga masih pada sibuk.  Sukses buat kita..


Ceritanya Asisten Sutradara, tetep aja Bapake yang ambil kendali
anak magang bisa apa wkwkwkw

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tamu Pilihan ALLAH Ta'ala pergi ke Tanah Suci - Makkah

gak ada Persahabatan yang murni antara cewe dan cowo