Romantisnya DOA yang melangit
Dia tidak tahu aku teramat merindukannya, bahkan aku sering menangis saat bercerita pada ALLAH tentang perasaanku padanya. Aku masih ingat senyumnya, perhatiannya, dan pedulinya bukan karena ia mengejarku, tapi ia benar baik. ALLAH yang menciptakannya begitu indah di mataku.
Aku keras, tidak mau terjebak dalam cumbu rayu belum halal. Tapi sesekali aku terjatuh, aku lemah, aku tak berdaya, wanita biasa yang penuh kelembutan hati tersentuh oleh ketulusannya.
Kembali bangkit adalah satu-satunya cara untuk mempertahankan marwah diri dihadapannya, aku tak mau ALLAH cemburu, tak rela ALLAH memisahkan sebelum waktunya disatukan.
Terkadang aku merasa dia tahu, ah tapi itu hanya khalayanku saja pikirku, tidak ada chemistry, tidak ada komunikasi, tidak ada interaksi yang berarti, bagaimana bisa ia mengetahui perasaanku, gak mungkin bisa tahu
Aku lupa, ternyata kami sering berkomunikasi lewat jalur langit, kami sama-sama berdoa, Ketika DOA itu melangit, disanalah kami bertegur sapa, kami tersenyum bersama, dan saling mengutarakan isi hati, segitiga privilege, aku, dia dan ALLAH cuma kami bertiga yang tahu
Alam semesta merahasiakannya, gak ada seorang pun yang mengetahui cinta suci ini yang masih bersembunyi, hingga waktu yang tepat itu tiba untuk dikabarkan.
Bersiaplah menyambutnya, karena ia yang setia
akan segera merangkulmu dengan kasih sayangnya
Komentar