Eps 9 adik ke3 mengambil keputusan pindah RS kelas A

CERITA HR, Bersama Bapak  
Eps 9 adik ke3 mengambil keputusan pindah RS kelas A 

Sedih kalo inget ini, Bapak lelah dengan pengobatan tapi harus dipindahkan lagi ke Rumah sakit tipe A. disinilah jantung deg-dengan plus mental harus kuat dan lalu menyiapkan diri apa pun yang terjadi.

Berusaha tenang dan menjaga Kesehatan karena Psikis dan fisik kami sudah mulai terganggu dampaknya luar biasa kalau kita semua gak bisa menahan emosi hingga akhirnya berusaha meredamnya dengan iman. 

Awal mula Langkah pindah rumah sakit tipe A diambil karena rujukan yang dibuat RS tipe B tidak tembus di beberapa rumah sakit dengan alasan tidak merespon seperti RSCM, RS Gatot Soebroto dan RS Persahabatan.

Adik kandung Bapak yang sedang berada di luar negeri Bahrain memberikan rekomendasi orang dalam untuk dibantu masuk RSPAD, beliau dokter disana dan memiliki hubungan baik dengan om saya itu.

Malam saat saya meninggalkan rumah sakit dan menitipkan Bapak pada adik ketiga saya, sebelumnya sempat berkomunikasi via telpon dengan anaknya om yang diutus untuk mengawal perkembangan uwaknya (red : abang bapaknya).

Dudi bilang “kalau dudi liat nih bang awin kondisi wak padil insyaaALLAH kuat kalau pindah RS tipe A lewat teman BUYA”

“kita gak bisa ngikutin semua proses yang dilakukan RS tipe B ini, kasian wak padil harusnya sudah bisa dilakukan tindakan lebih besar, kan udah endoskopi dan citi scan udah ada hasilnya itu”

“tapi terserah bang awin mau apa enggak ambil jalur ini, demi wak padil, kalo bang awin sudah ada Keputusan hubungi dudi ya”

Dan ini hal yang paling bikin deg-degan adik ke3 saya bisa berubah total yang tadinya percaya dengan proses medis di RS tipe B, tetiba mengambil Keputusan untuk pindah RS tipe A, sedikit lega tapi dalam hati sudah belajar Ikhlas.

Bahkan dalam doa selalu memohon kepada ALLAH “ya ALLAH jika memang sudah waktunya ambillah Bapak dengan cara yang baik, tidak dengan seperti ini tersiksa, aku tak sanggup melihatnya, meski aku tahu tersiksanya Bapak adalah pembersihan dari dosa-dosanya sebelum menghadapmu, tapi aku gak tega ya Rabb, mudahkanlah proses Bapak”

Ternyata hal yang sama juga dilakukan adik saya yang ketiga, dia tak sanggup melihat bapak tersiksa seperti ini, tindakan terus dilakukan tapi tidak ada perubahan dengan pemulihan, malah seperti proses pembersihan.

Seperti darah terus mengalir perlahan dari NGT menuju kantung darah yang menampungnya disangkutan bed rumah sakit, BAB hitam keluar cair dan banyak hingga perlahan volumenya berkurang sedikit demi sedikit.

Masih kuingat pertama kali ganti pampers bapak dibantu suster grace yang baik hati karena aku paling sensitif dengan bau yang menyengat. Sampai akhirnya ganti pampers kedua masih mual dan yang ketiga seterusnya sudah mulai terbiasa sudah tidak mual lagi.

Karena setiap mau ganti pampers bapak, aku benar-benar persiapan seperti dokter yang mau operasi, masker penutup mulut 2 sampai 3 lapis, lengan baju kusingsingkan sampai sikut, kerudungku yang menutupi dada kuikat kebelakang leher agar tidak mengayun saat aku menunduk untuk membersihkan bagian yang tidak terjangkau jika posisi badanku tegak karena harus sedikit membungkuk.

Waktu kedua kali aku akan mengganti pampers Bapak, almarhum khawatir dan ngomong gini “emangnya kau kuat ti?” tanyanya

Kujawab “kuat ini udah siap-siap alat tempur,” Bapak tersenyum kala itu, karena sebelumnya aku mual parah mencium bau yang tak biasa.


💗💗💗💗💗
Blog            : hannaritongahr.blogspot.com
Instagram  : @hanna_ritonga_
Youtube      : Hanna Ritonga Official

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tamu Pilihan ALLAH Ta'ala pergi ke Tanah Suci - Makkah

gak ada Persahabatan yang murni antara cewe dan cowo