Episode 2, Selang NGT Terpasang
CERITA HR, Bersama Bapak
Episode 2, Selang NGT Terpasang
Masih teringat ketika selang NGT itu dimasukkan oleh perawat dengan sangat dalam, dan diulangi lagi oleh perawat lainnya yang justru malah gagal menyebabkan bapak tersedak dan mengeluarkan darah kental dari mulut.
Saya yang tidak sanggup melihatnya dengan jelas langsung memejamkan mata dan mengucapkan takbir seketika sambil bersholawat dan mengucapkan istighfar dibarengi memijit jari-jari pada kedua kaki bapak yang sangat dingin kala itu.
Setelah NGT berhasil terpasang, dan suasana tenang bapak bilang “Bagus itu tadi ity baca dzikir sambil pegang kaki jadi tenang bapak” air mata pun menetes tak tertahankan tapi beruntung masker penutup mulut yang saya gunakan bisa melindungi airmata yang tumpah secara perlahan dan terselip di masker itu. Airmata itu menandakan betapa sakitnya melihat proses pemasangan NGT yang kulihat tak kuasa tapi itu harus dilakukan sebagai bentuk usaha pemeriksaan secara medis.
Saya pun bertanya pada bapak apakah bapak ingat saat muntah mengeluarkan apa dari mulutnya, beliau pun menjawab mengeluarkan dahak. Padahal aku yang melihatnya dengan jelas itu adalah darah yang menggumpal bersama cairan berwarna merah hati pekat sekali.
Sebenarnya tidak nyaman, tapi bapak tidak pernah menyampaikan ketidaknyamanannya, Ia benar-benar menjalani dengan kepasrahan dan mulai menahan emosinya pada saat tak berdaya, itu terlihat jelas dari wajahnya yang lemas.
Selang
NGT, Selang Oksigen, Infus ditangan kanan terpasang, pemandangan itulah yang
saya lihat dengan perasaan sedih tapi disembunyikan dihadapan bapak.
Satu yang saya ingat saat berada disini, Bapak menangis ketika melihat saya dan adik ke2 memberikan perhatian untuknya pada saat dirawat. Karena keseharian kami bertengkar seperti tidak ada akurnya yang tanpa disadari melukai hatinya dengan pemandangan tak elok baginya.
Saya
yang merekamnya melalui video menyimpannya sebagai pembelajaran dan muhasabah
diri agar menambah ilmu terus untuk memahami arti dari pesan bapak.
💗💗💗💗💗
Blog : hannaritongahr.blogspot.com
Instagram : @hanna_ritonga_
Episode 2, Selang NGT Terpasang
Masih teringat ketika selang NGT itu dimasukkan oleh perawat dengan sangat dalam, dan diulangi lagi oleh perawat lainnya yang justru malah gagal menyebabkan bapak tersedak dan mengeluarkan darah kental dari mulut.
Saya yang tidak sanggup melihatnya dengan jelas langsung memejamkan mata dan mengucapkan takbir seketika sambil bersholawat dan mengucapkan istighfar dibarengi memijit jari-jari pada kedua kaki bapak yang sangat dingin kala itu.
Setelah NGT berhasil terpasang, dan suasana tenang bapak bilang “Bagus itu tadi ity baca dzikir sambil pegang kaki jadi tenang bapak” air mata pun menetes tak tertahankan tapi beruntung masker penutup mulut yang saya gunakan bisa melindungi airmata yang tumpah secara perlahan dan terselip di masker itu. Airmata itu menandakan betapa sakitnya melihat proses pemasangan NGT yang kulihat tak kuasa tapi itu harus dilakukan sebagai bentuk usaha pemeriksaan secara medis.
Saya pun bertanya pada bapak apakah bapak ingat saat muntah mengeluarkan apa dari mulutnya, beliau pun menjawab mengeluarkan dahak. Padahal aku yang melihatnya dengan jelas itu adalah darah yang menggumpal bersama cairan berwarna merah hati pekat sekali.
Sebenarnya tidak nyaman, tapi bapak tidak pernah menyampaikan ketidaknyamanannya, Ia benar-benar menjalani dengan kepasrahan dan mulai menahan emosinya pada saat tak berdaya, itu terlihat jelas dari wajahnya yang lemas.
Satu yang saya ingat saat berada disini, Bapak menangis ketika melihat saya dan adik ke2 memberikan perhatian untuknya pada saat dirawat. Karena keseharian kami bertengkar seperti tidak ada akurnya yang tanpa disadari melukai hatinya dengan pemandangan tak elok baginya.
Ini
ucapannya “Bapak senang melihat siti dan adi akur kek gini, pas bapak sakit
perhatian semuanya, karena kalian kontroversi di rumah, bapak gak mau liat
kalian bertengkar, sakit hati bapak, kalian berdua anak kebanggaan bapak”
Blog : hannaritongahr.blogspot.com
Instagram : @hanna_ritonga_
Youtube : Hanna Ritonga Official
Komentar