Episode 16, Masuk ICU

CERITA HR, Bersama Bapak
Episode 16, Masuk ICU

Awal masuk ICU adik ke5 ku sempat merekam video sesak napas bapak tersengal-sengal mata sudah picing tak bisa terbuka lebar tidak seperti saat aku terakhir berkomunikasi dengannya sebelum aku drop, bapak masih sehat wal afiat keadaan normal hanya lemas.

Bahkan mama dan kamel pun tidak bisa lagi berkomunikasi karena kondisi bapak lemah tak berdaya dengan bantuan oksigen. Malam jumat berada di ICU. Hari jumat adikku yang ke4 datang dari medan, langsung ke rumah sakit.

Aku datang jelang sholat jumat sekitar jam 11 an. Bertemu adikku dan mama juga adikku yang ke5 karena semalam mereka menginap di rumah om di salemba bluntas. Mama mengira aku tidak bisa datang ke RSPAD karena sakit. Dan memang badanku masih lemas masih keringat dingin. Tapi karena sudah masuk ICU maka aku harus melihat kondisinya.

Sebelumnnya adikku yang datang dari medan sudah mencoba lapor bahwa anak kandungnya ingin melihat bapaknya, tapi karena peraturan ruangan maka tidak bisa masuk dengan alasan sedang dilakukan tindakan. Dan diminta untuk menunggu.

Pada saat aku sampai entah dzikir apa yang menjadi wasilah ALLAH Ta’ala kasih bersamaku akhirnya adik ke4 ku masuk dan kami melihat kondisi bapak. Aku sudah pasrah seperti seminggu sebelumnya, sedangkan adikku yang ke4 ria menangis dan berusaha mendekat untuk berbicara.

Aku biasa saja melihatnya dari jauh, karena 2 minggu aku merawatnya dan melihat proses dari bapak kesakitan, sembuh hingga drop sudah puas, yang perlu aku kuatkan adalah kehendak ALLAH mentalku masih lemah waktu itu jadi berusaha untuk tidak menitikkan airmata sedikit pun meski pas sholat selalu berhasil tumpah ruah di atas sajadah dan mukenah hingga menghabiskan banyak tisu sesudahnya.

Kondisi napas bapak berbeda dengan video awal masuk ICU yang dikirim adik ke 5 ku di grup wa keluarga. Kali ini napasnya lebih berirama, setelah aku tahu itu ternyata dibantu alat barulah aku teredukasi dengan baik.

Aku bertanya pada dokter yang bertugas saat itu

“dok berapa HB ayah saya pas masuk ICU?”tanyaku

“sekitar 10 atau 11 bagus kok” jawab dokter

“ wow masyaaALLAH padahal HB bapak terakhir 6 dan gak bisa naik karena transfusi darah merahn tidak bisa masuk ke tubuh” kataku

“oh ya” kata dokter

“saya mau tanya menurut dokter kemungkinan bapak saya Kembali pulih setelah tindakan cuci darah berapa persen?” aku bertanya karena sebelumnya di sounding akan ada tindakan cuci darah pada pasien koma.

“20 persen sih mba sulit juga karena bapak kan ada gula ya” jawab dokter.

“ya,.. terima kasih dokter” jawabku sambil tersenyum

Aku bernapas perlahan berusaha tetap tenang, karena susah mempersiapkan diri untuk yang terburuk. Kuatin mental lagi apa pun yang terjadi. Kalau adikku yang ke 4 entah apa yang ada dipikirannya saat itu. Bertemu dengan wujud bapak saja sudah alhamdulillah meskipun bapak sudah tidak bisa berbicara.

Gak lama kemudian kami diminta keluar ruangan ICU dengan alasan mau dilakukan tindakan.

Sempat kumendengar salah satu perawat berkata, “dok ini mu ditambahin lagi?” dokter pun menjawab “ya boleh” sebagai orang awam aku hanya bilang dalam hati “itu hanya alat yang bantu, aku tak tahu apakah ayahku masih bernyawa atau tidak” tapi tak kusampaikan hanya diam dan meninggalkan ruangan.

💗💗💗💗💗

Blog            : hannaritongahr.blogspot.com
Instagram  : @hanna_ritonga_
Youtube      : Hanna Ritonga Official

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tamu Pilihan ALLAH Ta'ala pergi ke Tanah Suci - Makkah

gak ada Persahabatan yang murni antara cewe dan cowo