Episode 15, Sesak Napas

CERITA HR, Bersama Bapak
Episode 15, Sesak Napas

Kamis 7 Desember 2023 siang kondisi bapak drop total sesak napas, selang napas yang sempat 2 hari dibuka kini harus dipasang kembali untuk menormalkan saturasi.  mama dan adik ke5 ku sedang dalam perjalanan menuju rumah sakit, adik ke3 ku sedang bersiap mau kerja.

Adik ke2 ku yang bertugas pagi tadi gak bisa ambil Keputusan dan ingin rembuk dengan keluarga akhirnya kami semua video call dan mendengarkan ucapan dokter.

Yang terdengar jelas hanya, Kondisi bapak drop, ICU, Cuci darah.

Sinyal putus-putus, ternyata dilakukan kejut jantung dan dibawa ke ICU untuk dipasang alat membantu fungsi organ bekerja.

Siapa yang kuat mendengar 3 huruf itu, ICU bayangannya pasti sudah yang terjauh meninggal dunia, udah gitu gak bisa ditengokin cuma bisa memantau perkembangan lewat kaca. Ibaratnya tinggal tunggu waktunya.

Tapi namanya ikhtiar ya tetap dilakukan, aku tidak tahu dari jumlah kami yang 6 orang bersaudara, anaknya ditambah mama sebagai istrinya berapa banyak yang setuju dibawa ke ICU dan siapa saja yang tidak setuju.

Siapa saja yang yakin kalau bapak bakalan membaik atau justru memburuk kondisinya. Kami hanya diam dan mengikuti prosesnya. Aku sudah tidak mau ikut campur mengambil Keputusan setiap kali dokter akan melakukan tindakan.

Cukup pengalamanku ketika di Rumah sakit tipe B, tandatangan tindakan endoskopi tapi aku tidak ditunggu untuk melihat proses operasinya. Dibiarkan mengurus administrasi di lantai bawah padahal berulang kali suster menelpon untuk minta persetujuan keluarga.

CT scan yang dilakukan tanpa tandatangan keluarga waktu itu. Case closed disana. Disini di rumah sakit tipe A aku tidak mau ikutan berembug. Adikku saja yang ke 2,3 dan 4. Adikku ke2 tandatangan Bapak masuk ICU, selanjutnya diantara mereka yang ke2,3 dan 4 tantadatangan untuk tindakan cuci darah pada saat di ICU.

Dan hasilnya perburukan. Jumat malam aku, mama dan adik ke 5 tidur di salemba rumah saudara. Sedangkan adikku yang ke 2 dan 4 bermalam di rumah sakit. Setelah aku bertekak kepada adik yang ke 2 bilang “kalau kau pulang bilang kau tidak mau jaga bapakmu!!!”

Dia minta aku jaga di rumah sakit 2 jam saja bualnya, alasan dia mau antar istrinya pulang padahal ga ada yang suruh istrinya ikut ke rumah sakit, kegatelan memang istrinya bukannya diam di rumah jaga anak-anak, malah dibawa ke rumah sakit segerombolan. entah siapa yang mengharapkan dia datang. Di rumah sakit kami ber 6 bersaudara keluarga inti, ingin diskusi penting tanpa ada orang samping.

Sudah 2x kejadian serupa terjadi pertama di Rumah sakit tipe B sekarang RS tipe A, ya ALLAH ujian apa yang sedang aku alami ini, apakah hidup dengan ipar seperti ini ujiannya.

Aku tahu memang ALLAH tidak akan menguji hambanya melebihi kemampuannya. Hati dan pikiran benar-benar terkuras untuk hal gak penting kek gini. Sudahlah Bapak dalam kondisi kritis ada aja hal-hal gak penting kek gini muncul harus dihadapi.

Balik lagi ke sabar dan sholat memang cuma 2 itu senjata seorang muslim yang sedang mendapatkan ujian hidup sampai nanti menghadap sang Illahi rabbi.


💗💗💗💗💗

Blog            : hannaritongahr.blogspot.com
Instagram  : @hanna_ritonga_
Youtube      : Hanna Ritonga Official 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tamu Pilihan ALLAH Ta'ala pergi ke Tanah Suci - Makkah

Minta satu dapat banyak