Episode 14, tiba-tiba demam

CERITA HR, Bersama Bapak
Episode 14, tiba-tiba demam

Pekan kedua bapak menjalani pengobatan sepanjang sakit, pekan pertama dihabiskan di RS tipe C, 1 malam, dan 1 minggu di RS tipe B, dan saat ini di RS tipe A Rabu 6 desember 2023, tiba-tiba bapak demam, gak tanggung-tanggung perawat yang bertugas memberikan paracetamol cair 1000 mg dari infus.

Sorenya bukannya turun, suhu panas tetap stabil, suster gentian shift sore ke malam mau membuat resep paracetamol langsung kucegah.

“Suster… tadi siang bapak saya sudah dikasih paracetamol cair 1000 mg” kataku

“oh brarti jangan dulu, kompres saja ya mba” kata suster

“baik sust..”jawabku

Suster membantuku membuat air hangat untuk mengompres bapak, mengambil airnya di dapur pasien yang ada di paling ujung dari ruangan kamar yang ada di lantai 6, untuk meminjam baskom harus lapor petugas yang saat itu berjaga di dapur pasien.

Aku searching di google untuk tata cara mengompres, setiap 10 menit sekali kompresan harus diganti, aku lupa membawa handuk kecil Cuma 1 karena kupikir yang dikompres hanya dahi/jidat saja. Ternyata ketiak dan sealngkangan juga yang notabennya sumber panas palling besar disana.

Benar saja kalau dahi dikompres 3x sudah turun panasnya tapi ketiak berkali-kali ku kompres tetap tidak turun panasnya. Aku panik tapi diam memanggil suster sama saja sia-sia, karena yang aku lihat di nurse station malam itu si mba keriting yang tidak melayani dengan sepenuh hati, dia lebih sibuk dengan administrasi dokter, keselamatan pasien bukan yang utama baginya.

Kemarin aku menekan bel bantuan tapi tidak di respon bahkan sampai aku datang ke meja mereka bertugas malah dibecandain “bolak balik mulu dari tadi”. Kalau aku tidak menahan kesabaran dan mengingat posisi kami (keluarga) sedang mempercayakan proses pengobatan bapak pada rumah sakit rasanya ingin aku memlabas ucapannya.

Tapi lagi-lagi kuingat aku gak boleh melakukannya meski sebenarnya bisa dan hak pasien mendapatkan pelayanan di rumah sakit, walau ku tahu gak semua pasien BPJS mendapat perhatian dan kepedulian yang tulus dari perawat yang bertugas saat itu.

Kulupakan minta bantuan suster yang berjaga malam itu. Aku mengulang mengompres itu yang menjadi tugas utamaku malam ini. Adikku yang ke3 lama sekali datang, sudahlah bapak gak bisa ditinggal aku belum makan sore sampai malam jadilah maag ku berontak yang mengakibatkan kepala kupusing.

Aku drop menyebabkan tidak bisa berjaga di rumah sakit hanya bisa memantau dari rumah saja melalui whatsapp grup keluarga, sambil berbaring dan mengatur lagi pola makanku yang selalu berulag berantakan. Pola makan berantakan, kalo lagi gak punya duit atau ada makanan tapi gak sempat dimakan entah mengapa itu saja bolak balik terjadi dihidupku.

💗💗💗💗💗

Blog            : hannaritongahr.blogspot.com
Instagram  : @hanna_ritonga_
Youtube      : Hanna Ritonga Official

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tamu Pilihan ALLAH Ta'ala pergi ke Tanah Suci - Makkah

gak ada Persahabatan yang murni antara cewe dan cowo