Episode 11, Buka pampers sendiri

CERITA HR, Bersama Bapak
Episode 11, Buka pampers sendiri

Perawat shift sore ke malam meminta bantuan untuk meletakkan sample darah ke laboratorium, dan mengambil obat di farmasi. Sore itu agak lama karena ngantri, IGD juga mulai ramai dengan penambahan pasien entah dari mana. Waktu kutinggal untuk ke lab, ada 4 bed dalam antrian di depan pintu IGD RSPAD.

Sebelumnya perawat mengatakan, kalau bapak sudah dapat kamar di lantai 6 gedung paviliun darmawan, alhamdulillah akhirnya lega. Padahal belum satu malam di IGD tapi rasanya sudah seminggu yang tegang

setiap detik melihat pergerakan dan khawatir karena tidak nyaman bercampur dengan pasien yang macam-macam ada nenek-nenek mau meninggal, ada juga bapak-bapak yang tenggorokannya udah dibolongin dan disedot pakai selang untuk ambil dahak ditenggorokan, ada yang sesak nafas, ada pasien anak kecil yang teriak histeris setiap kali disuntik perawat sangat crowded.

3x masuk IGD 3x juga sebelahan sama nenek-nenek yang sudah mau meninggal keluarga yang nungguin udah nangis-nangis aja bikin parno bapak jadinya.

Hal paling mengejutkan adalah kejadian ini, aku lagi disuruh perawat untuk naro sample darah ke laboratorium dan ke farmasi minta obat untuk dibawa ke rawat inap nanti. Sesampainya aku ke ruang IGD, belum sempat aku menyerahkan obat ke perawat, kuterkejut melihat bapak buka pampers sendiri dengan posisi lutut menekuk badan tetap berbaring.

Udah gak bisa marah, kondisi bapak bukan orang yang normal pada umumnya, hampir hilang akal tapi masih jelas mendengar, bagaimana kondisi psikis dan pikirannya pun tidak bisa aku selami, gak lucu rasanya kalo kita menyebutnya “emangnya gak malu banyak orang” sepertinya rasa malu pun sudah tidak bisa digambarkan saat-saat seperti tadi.

Akhirnya aku langsung menarik hordeng membentuk ruangan/bed bapak, dan mengeksekusi PUP nya yang berwarna hitam cair, tak lupa ku foto untuk laporan ke dokter yang bertugas nanti. Selesai ganti pampers, kubuka lagi hordeng pembatas setiap bed pasien itu agar perawat jaga bisa mellihat secara utuh kondisi pasien. Aku mulai ajak ngobrol bapak.

“Bapak tadi kebelet?”tanyaku

“iya bapak ee disini saja” dengan gaya bicara tak biasa seperti anak kecil

“iya gpp bapak ee dan pipis disini aja ya, gak usah turun (dari bed)” kataku

“iya disini aja” katanya menyahut

“tapi pampersnya gak usah dibuka ya, malu banyak orang” kataku

“disini aja buka” katanya lagi

Mendengar ucapan bapak seperti itu hatiku menangis, sakit semacam tertusuk tapi tak berdarah, kondisinya benar-benar kritis dan aku tidak bisa bayangkan apa yang sedang ia rasakan.

Aku tidak bertanya lebih jauh hanya menitikkan airmata dari balik masker penutup mulut yang kugunakan malam itu. Sambil mendengar alunan sholawat yang masih berputar dari hpku terletak dekat kepala bapak.


💗💗💗💗💗
Blog            : hannaritongahr.blogspot.com
Instagram  : @hanna_ritonga_
Youtube      : Hanna Ritonga Official

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tamu Pilihan ALLAH Ta'ala pergi ke Tanah Suci - Makkah

Minta satu dapat banyak