Hanya ingin menangis..
![]() |
Menangislah jika itu membuatmu tenang sejenak |
Rasa sakit itu muncul ketika penderitaan datang dalam waktu yang agak lama. Hilang seketika pada saat ada sesuatu yang baru dan bisa mengalihkan rasa sakit yang dirasakan.
Ini bisa diterapkan pada semua keadaan seperti rasa patah hati terhadap kekasih yang sering menyakiti, cinta tak berbalas, kebaikan yang dibalas keburukan, pemaksaan atas keinginan sepihak baik itu sepasang kekasih, antara orangtua dan anak begitu sebaliknya, antara bos dan anak buahnya.
Sakit karena lapar, ini dirasakan bagi anak-anak yang orangtuanya tidak mampu memberikan nafkah secara penuh setiap harinya, sehingga anak tersebut harus menangis menahan rasa sakit atau paling tidak menahan lapar dengan air mineral yang harus dibagi rata satu keluarga.
Selanjutnya rasa sakit itu, rasa lapar hilang seketika pas ada rezeki yang bisa mereka makan. Meski hanya sesaat tapi bisa mengurangi rasa lapar yang diderita.
Rasa patah hati terhadap kekasih yang sering menyakiti, cinta tak berbalas, kebaikan yang dibalas keburukan. Itu semua bukan cinta tapi toxic, tapi tak jarang pelaku tak mau meninggalkan “kesakitan” itu karena sudah menjadi candu.
Justru semakin sakit ketika berusaha untuk melepaskan, rasanya seperti ada yang hilang dari biasanya, padahal yang biasanya itu menyakitkan tapi dibutuhkan, mengerikan memang sungguh kenyataannya.
Semua kesakitan itu akan pergi ketika sang penyelamat atau seseorang yang dianggap menyelamatkan datang memberikan pencerahan dan kasih sayang. Sesungguhnya kesakitan itu akan sembuh jika diberikan kasih sayang yang tulus dan terus menerus. Meski sulit dilakukan tapi itu obat, bisa menyembuhkan luka yang terlanjur dirasakan.
Pemaksaan atas keinginan sepihak antara orangtua dan anak, ini fenomena yang tak bisa terbantahkan apalagi bagi anak yang circle pergaulannya sangat minim, jauh dari dunia luar dan pemikiran yang hanya diperoleh didalam rumah yakni 2 manusia yang membuat ia lahir ke dunia.
Anak selalu menjadi korban keinginan orangtuanya, harus menuruti apa yang diperintah meski bukan hal yang disukai dan bertentangan dengan hati nurani, tidak memikirkan perasaan anak, yang penting keinginannya tercapai.
Penyembuhnya harus ikhlas dengan semua takdir yang sudah terjadi memaafkan kesalahan orangtua dan teruslah berbuat kebaikan, karena membenci bukan solusi. Menerima kenyataan dan terus memperbaiki keadaan itulah yang membuat hati tenang.
💗💗💗💗💗
Blog : hannaritongahr.blogspot.com
Instagram : @hanna_ritonga_
Youtube : Hanna Ritonga Official
Senyum manis
Hanna Ritonga
Komentar