MEREKA KESEPIAN (Cerita ORTU part 1)
| Bapak Ahmad Fadil Ritonga dan Ibu Hijrah |
Punya sahabat, sekarang kuliah di luar negeri atau di luar kota. Teman-teman nongkrong, udah pada nikah semua. Bahkan sahabat dekat pun kini sibuk dengan pencapaian karirnya masing-masing. Kesepian? Pasti!.
Gimana enggak, meskipun belum punya pasangan halal, kalian yang terbiasa ada yang nemenin pasti ngerasain kesepian kalau orang-orang tadi menghilang secara perlahan.
Nah begitu juga yang dirasakan orangtua. Semasa kecil, anak-anak begitu ramai mengisi ruangan rumah, masa remaja rumah juga masih ramai dengan perdebatan pulang malam, larangan kegiatan ini itu, bahkan sampai salah memilih kawan bermain pun bisa menjadi konflik di dalam rumah.
Begitu anak menikah dan punya anak (cucu), disinilah kesepian itu di mulai. Apalagi sang anak memilih tinggal tidak serumah dengan orangtua mereka, dengan berbagai alasan.
Mulai dari ingin mandiri, jauh dari persoalan mertua menantu, adik atau kakak ipar, hingga permasalahan siapa yang bertanggung jawab untuk biaya kelangsungan hidup setelah menikah. Seperti siapa yang bayar listrik rumah, uang sampah, siapa yang mengisi air gallon di rumah, siapa yang menyapu, mengepel, dan mencuci piring.
Egois semakin tinggi mengingat yang tinggal di rumah bukan hanya keluarga inti tetapi keluarga baru setelah anak menikah.
Setelah memutuskan tinggal pisah dari orangtua, maka rumah yang tadinya ramai dengan canda tawa dan konflik-konflik kecil yang mewarnainya pun hilang. Televisi, radio, handphone dengan internet pun menjadi hiburan para orangtua yang jauh dari anak-anaknya.
Tak jarang hewan peliharaan dan berkebun menjadi pilihan mereka untuk menyibukkan diri. Sedangkan bagi orangtua yang masih punya kegiatan seperti mengajar dan berdagang, keseharian mereka tidak terlalu kesepian karena selalu bertemu dengan orang lain atau komunitas pada saat beraktivitas.
Lanjut usia (lansia) adalah masa kembali lagi seperti anak kecil, itu terlihat ketika menginjak usia 70 tahun, inginnya diperhatikan gak lebih.
| waktu kamel belum nikah |
Bagi anak-anak yang memiliki garis hidup/takdirnya merawat orangtua ini ilmu besar, apalagi yang belum menikah, pasalnya selain berjuang hidup untuk bekerja, dan cari jodoh harus juga membagi waktu untuk merawat orangtua yang sudah lansia.
Kalau gak sabar bisa berisik setiap hari alias bertengkar hanya hal sepele. meninggalkan sejenak adalah cara paling ampuh untuk melerai pertengkaran yang biasa terjadi, namun bukan mengabaikan ya, hanya sekedar menjaga jarak. Karena dalam situasi apapun, yang jika terlalu dekat akan ada konflik di dalam rumah.
| di Farm House, Lembang Bandung (tanpa ria) |
Gak nyaman sih? Tapi apakah ada solusi lain?
trus gimana seharusnya anak bersikap?
Apakah memberikan sejumlah uang menjadi satu-satunya cara untuk berbakti kepada orangtua?
Next…
Cerita ortu part 2
💗💗💗💗💗
Blog : hannaritongahr.blogspot.com
Instagram : @hanna_ritonga_
Youtube : Hanna Ritonga Official
Salam,
Komentar